Dauztech.blogspot.com

DT

Jumat, 08 Mei 2015

Mari Membaca Alquran

Aktivitas manusia yang lupa waktu kerap kali membuatnya lupa terhadap bacaan yang paling agung di muka bumi, Alquran. Sebagai umat Islam, bertanyalah kepada diri sendiri, seberapa lama Anda sibuk atau seberapa sering memainkan gadget dibanding membaca kitabullah? Padahal Alquran merupakan kalamullah (firman Allah SWT) dan membacanya adalah amalan yang paling utama dilakukan oleh lisan. Allah Ta’ala berfirman :
“Ini adalah sebuah Kitab yang Kami (Allah) turunkan kepadamu Muhammad penuh dengan berkah agar mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang mempunyai pikiran dapat mengambil peringatan .” (Shaad ayat 29).
Rasulullah SAW bersabda :
“Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua perkara, jika kalian berpegang teguh kepada keduanya niscaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Alquran dan sunnah Rasul.” (HR Tirmidzi)

“Bacalah oleh kalian Alquran. Karena ia (Alquran) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang “rajin” membacanya.” (HR Muslim)
Ulama LDII menganjurkan untuk membaca Alquran meskipun hanya tiga ayat. Ijma’ ini didasarkan pada surat terpendek dalam Alquran yang berisi 3 ayat seperti Surat Alkautsar. Selain itu satu huruf Alquran mengandung satu kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran), maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali, aku tidak mengatakan ALIF LAM MIM itu satu huruf, akan tetapi ALIF satu huruf, LAM satu huruf & MIM satu huruf. (HR Tirmidzi)
Rasulullah SAW bersabda :
Pada hari kiamat, Alquran akan datang kemudian berkata; “Ya Allah berilah dia pakaian”, maka dipakaikanlah kepadanya mahkota kemuliaan. Kemudian Alquran berkata lagi; “Ya Allah, tambahkanlah kepadanya”, maka dipakaikan kepadanya pakaian kemuliaan. Kemudian berkata lagi; “Ya Allah, ridhoilah dia”, akhirnya dia pun diridhoi. Kemudian dikatakan kepada ahli Alquran ; “Bacalah dan naiklah, niscaya akan ditambahkan kepadamu satu pahala kebaikan pada setiap ayat”.
(HR Tirmidzi)
Setelah mengetahui keberkahan membaca Alquran, mulailah membuat daftar pertanyaan kepada diri sendiri, antara lain:
“Hari ini sudah membaca Alqurankah diriku ?”
“Hari ini sudah berapa ayat aku baca Alquran ?”
“Sudah baik dan benarkah diriku dalam membaca Alquran ?”
Bagi yang belum mahir atau lancar dalam membaca ayat-ayat suci Alquran tidak usah berkecil hati. Allah pun juga memberi ganjaran kepadanya. Sebagaimana sabda Rasulullah :
“Yang membaca Alquran dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Alquran namun dia tidak lancar dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala. (HR Bukhori)
Dengan tekun membaca Alquran dan rajin meminta koreksi kepada yang lebih baik membacanya, insya Allah bacaannya lama-kelamaan akan lancar, benar makhroj dan tajwid-nya, tartil, dan tepat panjang pendeknya.
“Gambaran orang iman yang membaca Alquran adalah bagaikan buah utrujah, aromanya wangi dan rasanya enak. Dan gambaran orang iman yang tidak membaca Alquran adalah bagaikan buah kurma, tidak ada aromanya tetapi rasanya manis. Sedangkan gambaran orang munafiq yang membaca Alquran adalah bagaikan roihanah, aromanya wangi namun rasanya pahit. Dan gambaran orang munafiq yang tidak membaca Alquran adalah bagaikan buah hanzholah, ia tidak memiliki aroma dan juga rasanya pahit”. (HR Bukhori)
Ayo memulai dari diri sendiri dahulu untuk menjadi lebih baik dengan gemar dan hobi membaca Alquran tak perlu banyak minimal tiga ayat asal rutin setiap hari, lebih banyak lebih baik. Sabda Rasulullah :
“Sesungguhnya amalan yang dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus (continue) walaupun sedikit.” (HR Bukhari)
Membaca Alquran adalah interaksi umat Islam kepada Allah. Orang yang meluangkan waktu sejenak untuk membaca Alquran dengan niat semata-mata untuk beribadah kepada-Nya pastilah tidak akan rugi dan menyesal, bahkan Allah akan memberinya ganjaran yang indah pada Hari Kiamat. (Ust. Temy Abdillah)

7 Alam Yang Manusia Lewati


عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ إِنْ كُنْتَ غَافِلاً *** يَأْتِيْكَ
بِالأَرْزَاقِ مِنْ حَيْثُ لاَ تَدْرِيْ
Bertaqwalah kepada Alloh jika (sebelumnya) engkau telah lalai
Maka Alloh akan memberimu rizqi dengan cara yang engkau tidak tahu.

فَكَيْفَ تَخَافُ الْفَقْرَ وَاللهُ رَازِقُ *** فَقَدْ رَزَقَ الطَّيْرَ
وَالْحُوْتَ فِي الْبَحْرِ
Kenapa engkau takut miskin, padahal Alloh lah yang memberi rizqi.
Sungguh Dia telah memberi rizqi pada burung dan ikan dilautan.

وَمَنْ ظَنَّ أَنَّ الرِّزْقَ يَأْتِيْ بِقُوَّةٍ *** مَا أَكَلَ
الْعُصْفُوْرُ شَيْئًا مَعَ النَّسَرِ
Siapa yang menyangka jika rizqi itu di dapat karena kekuatan ?
Jika begitu, 'usfur (sejenis burung pipit) tak bisa makan sedikit pun
bersama burung nasr (pemakan bangkai)

تَزُوْلُ عَنِ الدُّنْيَا فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِيْ *** إِذَا جَنَّ
عَلَيْكَ اللَّيْلُ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ

Engkau pasti akan lenyap dari dunia. Engkau tidak tahu.
Ketika malam telah gelap, akankah engkau masih hidup sampai fajar.

فَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ *** وَكَمْ مِنْ
سَقِيْمٍ عَاشَ حِيْنًا مِنَ الدَّهْرِ

Berapa banyak orang yang sehat, tiba-tiba mati tanpa sakit?
Berapa banyak pula orang yang sakit masih hidup sampai masa yang lama ?

وَكَمْ مِنْ فَتَى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا *** وَأَكْفَانُهُ فِي
الْغَيْبِ تُنْسَجُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

Berapa banyak pemuda, dipagi hari dia masih tertawa.
Sementara ditempat lain kain kafannya sedang ditenun tapi dia tidak tau.

فَمَنْ عَاشَ أَلْفًا وَأَلْفَيْنِ *** فَلاَ بُدَّ مِنْ يَوْمٍ يَسِيْرُ
إِلَى الْقَبْرِ
Siapa pun yang bisa hidup seribu atau dua ribu tahun.
Suatu hari pasti akan berjalan menuju liang kubur.



Perjananan kehidupan kita masih panjang
7 alam yg pasti kita jalani :

1. Alam ruh
2. Alam rahim
3. Alam dunia...

( Kematian )

4. Alam kubur
5. Alam kiamat
6. Alam hisaban/timbangan amal
7. Alam Akhirat


Orang yg cerdas adalah:

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ
اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ
رواه ابن ماجه

“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya
untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas. ”

Allah berfirman:

وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ... سوزة مريم

Dan berilah mereka peringatan tentang "hari penyesalan", ketika itu
semua perkara dihukumi (oleh Allah).

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَه - وَمَنْ يَعْمَلْ
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَه   سورة الزلزلة ٧-٨

Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji sawi maka ia
akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang beramal jelek seberat biji sawi, maka ia akan
melihat (balasan)nya.

Keutamaan Solat Juma'at



Rosulillah Bersabdah:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ

فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَةِ إِلَى
الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى
فَقَدْ لَغَا  (رواه أبو داود)

Barangsiapa berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya, kemudian
mendatangi sholat jum'at, mendengarkan dan memperhatikan (Khutbah
Jum'at), maka dosa-dosanya akan di ampuni hingga jum'at berikutnya, di
tambah tiga hari. Dan barangsiapa bermain kerikil (lahan), sungguh
(jum'atnya) telah sia-sia.

 إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ كَانَ عَلَى كُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ

الْمَسْجِدِ مَلَائِكَةٌ يَكْتُبُونَ النَّاسَ عَلَى قَدْرِ
مَنَازِلِهِمْ الْأَوَّلَ فَالْأَوَّلَ فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ
طَوَوْا الصُّحُفَ وَاسْتَمَعُوا الْخُطْبَةَ فَالْمُهَجِّرُ إِلَى
الصَّلَاةِ كَالْمُهْدِي بَدَنَةً ثُمَّ الَّذِي يَلِيهِ كَمُهْدِي
بَقَرَةٍ ثُمَّ الَّذِي يَلِيهِ كَمُهْدِي كَبْشٍ حَتَّى ذَكَرَ
الدَّجَاجَةَ وَالْبَيْضَةَ زَادَ سَهْلٌ فِي حَدِيثِهِ فَمَنْ جَاءَ
بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّمَا يَجِيءُ بِحَقٍّ إِلَى الصَّلَاةِ  (رواه ابن
ماجه)

Pada hari jum'at di setiap pintu masjid ada malaikat yang menulis
manusia sesuai kedatangan mereka ke masjid, yang pertama dan
seterusnya. Jika imam telah tiba mereka (Malaikat) menutup buku
catatannya dan mendengarkan khutbah. Orang yang pertama datang ke
masjid seperti orang yg bersodaqoh unta, kemudian setelahnya seperti
orang yg bersodaqoh sapi, kemudian setelahnya seperti orang yg
bersodaqoh kambing. Hingga beliau (Nabi) menyebutkan ayam dan telur.
Sahl menambahkan dalam haditsnya, "Barangsiapa datang setelah itu maka
ia datang layaknya orang yang datang untuk sholat

Cinta Itu Tidak Dilarang Namun Bukan Cinta Yang Terlarang

 
Kehidupan adalah masa depan, dan berjodoh adalah harapan. Dua hal yang sangat rahasia dan penuh misteri, tak bisa dipastikan tapi manusia bisa mendesain seperti apa akan mewujud.. Keduanya tak bisa kita pastikan, tapi kita bisa mendesain seperti apa bentuknya. Jatuh cinta dengan lawan jenis merupakan hal yang alami dan wajar. Setiap manusia pasti pernah merasakannya. Setiap hati yang masih sendiri pasti pernah bertanya kapan jodoh kita akan datang.

Berbicara masalah jodoh, butuh observasi, diskusi dan perenungan yang panjang untuk membicarakannya. Jodoh, sungguh tak ada satupun yang tahu kapan dan kemana ia kan bermuara. Lagi-lagi Sang Pangeran yang mengatur arus kehidupan ini. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha. Hanya bisa memposisikan diri sebagai diri yang baik agar mendapatkan yang baik, sesuai dengan hukum aksi-reaksinya Pencipta.

Apakah pacaran merupakan satu-satunya jalan untuk mencari jodoh? Namun sayangnya pacaran bukan jalan yang diridhoi. Karena dengan pacaran, muda mudi selangkah lebih berani mendekati zina. Semakin jauh melangkah lebih jauh pula ridho Allah. Kalau begitu, bagaimana usaha kita bila pacaran tidak diperbolehkan? Perluaslah pergaulanmu dalam kebaikan, membuka mata lebih bijaksana. Bila dalam lingkaran kebaikan itu dirasa ada yang pas untukmu, segeralah katakan pada Maha Penyayang dalam sujudmu bahwa “Aku ingin bersamamu karna Allah, mencintaimu karna agamamu, dan menyayangimu karna ahklakmu”.

Memantaskan diri adalah tindakan yang mutlak. Meningkatkan level kebaikan dan kapasitas diri secara tidak langsung menaikkan level jodoh kita kelak. Mengikuti alur cerita dari skenario kehidupan dari Sang Pencipta adalah anugrah terindah, bisa nerima ing pandum, mensyukuri nikmat yang diberikan, dan akhirnya impian yang telah tercatat rapi dalam hati akan menjadi. Jika berani menentang dan tidak sesuai dengan peraturan yang diberikanNya tak heran bila happy ending sulit di capai.

Semua butuh yang namanya persiapan, bagaimana kita tahu siap atau tidaknya menikah? coba lihat ibu dan ayahmu, terkait cara mereka membangun sebuah bahtera rumah tangga. Kalau dirasa kau telah siap melakukannya seperti apa yang ibu dan ayahmu lakukan, maka boleh dikatakan 50% telah siap. Bagaimana untuk menyempurnakan menjadi 100% ? ingatlah bahwa ridho Allah bersama ridho orang tua. Sempurnalah ketika orang tua telah memberi restu anaknya untuk menunaikan sunah Nabi untuk membangun bahtera rumah tangga dengan niat menjaga diri dari gejolak hati dan hawa nafsu.

Sudah tidak tabu jika wanita mengawali pembicaraan mengenai pernikahan. Dengan  tetap menjaga kemuliaan seorang wanita dengan melalui perantara keluarganya. Wanita yang sholihah adalah anugerah terindah yang dimiliki suaminya kelak. Bukan masalah gengsi atau trendy, namun syar`i yang menjadi penguat hati untuk selalu berhati-hati dalam bertindak.

Pengorbanan yang benar dalam cinta bukan berkorban untuk maksiat, namun niat ihklas dengan menyerahkan seluruh kemampuan menjaga kesucian diri dan orang yang dicintai. Bagaimana andai kita telah berharap penuh bahwa dia jodoh kita, tapi takdir berkata lain? Dan terkadang dengan cara yang tidak sesuai dengan perintah. Tak semua yang terlihat indah di kaca mata manausia itu barokah di jalan-Nya. Sekali lagi, tiada yang tahu kemana cinta kan bermuara. Tetap percaya Sang Pencipta memiliki skenario kehidupan yang  jauh dan jauh lebih nikmat, indah dan barokah-lah yang menjadi dambaan setiap insan. Jodoh jangan dijadikan beban pikiran yang akan mempengaruhi pengabdian hidup dengan-Nya. Perbaiki hati, tingkatkan kapasitas diri, dan insyaAllah pasti belahan jiwa disana juga akan lebih baik dan selalu terjaga dan siap untuk dinanti.

Menjadilah seorang yang Sholih atau Sholihah bila ingin memiliki pasangan yang Sholih atau Sholihah !

 Sebagian kaum lelaki berkata :
 “Betapa sulitnya menemukan Wanita Sholehah di zaman sekarang.”

 Sebagian kaum wanita juga berkata :
 “Betapa susahnya mencari Lelaki Sholeh di masa sekarang.”

 Mungkin pernyataan diatas ada benarnya juga walaupun tidak sepenuhnya benar. Kenapa? Karena alangkah baiknya kalau pernyataan tersebut kita tujukan untuk diri sendiri terlebih dahulu sebelum diucapkan kepada orang lain.

 “Sudah menjadi Lelaki baikkah diriku?
 Sudah menjadi Lelaki sholehkah diriku?”

 “Sudah menjadi Wanita baikkah diriku?
 Sudah menjadi Wanita Sholehahkah diriku?”

 Begitulah seharusnya kita bertanya. Kadang kita terlalu sibuk untuk menilai orang lain sehingga kita lupa untuk menilai diri sendiri.

 Kadang kita terlalu sibuk MENCARI sosok yang baik.
 Kadang kita terlalu sibuk MENCARI sosok yang menurut kita Sholih atau Sholihah.

Sehingga kadang kita sendiri lupa untuk berusaha MENJADI sosok yang Sholih atau Sholihah.

 Muncul satu pertanyaan..

 Sudah pantaskah kita berharap untuk bisa mendapatkan sosok yang Sholih atau Sholihah? Jawabannya berpulang pada diri kita masing-masing.

 Janganlah bermimpi memiliki isteri semulia Fatimah Azzahra bila kau tak sehebat Ali

 Janganlah bermimpi memiliki suami semulia Muhammad Rosululloh bila kau tak sehebat Aisyah

 Jangan terlalu bermimpi mendapatkan Wanita Sholihah kalau masih belum mampu menjadi Lelaki Sholih.

 Jangan bermimpi mendapatkan Lelaki Sholih kalau belum mampu menjadi Wanita Sholihah.
Tak perlu bersusah payah untuk MENCARI yang Sholih atau Sholihah. Tapi MENJADILAH Sholih atau Sholihah terlebih dahulu.

 Karena Allah SWT telah menyiapkan pasangan yang sesuai
 dengan jati diri kita. Yang sesuai dengan kepribadian kita.

 Yang sesuai dengan kadar keimanan dan ketakwaan kita.

 Yang sesuai dengan potret kita sendiri.

 lelaki baik untuk wanita yang baik. begitu juga sebaliknya. Itulah ketetapan Allah SWT yang sudah pasti kebenarannya!  Sebagaimana firman Allah : 

Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. ( An Nur ayat 26)

Masih mau menunggu apa lagi?
 mari kita memulai dari diri sendiri dahulu untuk menjadi lebih baik.
 Tak perlu menunggu orang lain menjadi baik. Dan tak perlu terlalu sibuk untuk menilai orang lain yang pada akhirnya kita lupa untuk menilai diri sendiri.

(Zulfa Zuhrufa/Abdillahsyam/LINES)

Selasa, 17 Maret 2015

kisah Untuk para ayah

Kisah Dzaky yg inspiratif
Nasehat ba'da maghrib di awal malam itu sungguh
berbeda. Guru pondok yang mendapat bagian
nasehat saat itu masih muda, tampan, berjenggot
namun penampilannya bersih..dari wajahnya saya
melihat aura kecerdasan..tutur katanya lembut
namun tegas…dari penampilannya yg menarik
tsb..saya jadi penasaran..apa kira2 isi nasehatnya…
Ternyata betul dugaan saya!!!…isi nasehatnya dan
cara menyampaikannya membuat jamaah larut
dalam keharuan..banyak yg mengucurkan air mata
(termasuk saya)..bahkan ada yg sampai tersedu
sedan... Weleh2..sampai segitunya ya..lalu apa sih
isi ceramahnya..koq kayaknya amazing bingitzz…
Dengan gaya yg menarik, guru pondok
menceritakan “true story”..seorang anak berumur
10 th namanya dzaky..dia anak pengusaha sukses
yg kaya raya.. Oleh ayahnya si dzaky di sekolahkan
di SD Internasional paling bergengsi di
Jakarta..tentu bisa ditebak, bayarannya sangat
mahal..tapi bagi si pengusaha, tentu bukan
masalah..wong uangnya berlimpah… Si ayah
berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal
pendidikan terbaik di semua jenjang..agar anaknya
kelak menjadi orang yg sukses mengikuti jejaknya...
Suatu hari isterinya kasih tau kalau Sabtu depan si
ayah diundang menghadiri acara “Father’s Day” di
sekolah dzaky.. “Waduuuh saya sibuk ma..kamu aja
deh yg datang..” begitu ucap si ayah kpd
isterinya..bagi dia acara beginian sangat nggak
penting..dibanding urusan bisnis besarnya.. Tapi
kali ini isterinya marah dan mengancam.sebab
sudah kesekian kalinya si ayah nggak pernah mau
datang ke acara anaknya..dia malu karena anaknya
selalu didampingi ibunya..sedang anak2 yg lain
selalu didampingi ayahnya…
Nah karena diancam isterinya..akhirnya si ayah
mau hadir meski agak ogah2an.. Father’s day
adalah acara yg dikemas khusus dimana anak2
saling unjuk kemampuan di depan ayah2nya..
Karena ayah si dzaky ogah2an maka dia memilih
duduk di paling belakang..sementara para ayah yg
lain (terutama yg muda2) berebut duduk di depan
agar bisa menyemangati anak2nya yg akan tampil
di panggung…
Satu persatu anak2 menampilkan bakat dan
kebolehannya masing2..ada yg menyanyi..menar
i..membaca puisi..pantomim..ada pula yg pamerkan
lukisannya..dll.. Semua mendapat applause yg
gegap gempita dari ayah2 mereka…tibalah giliran si
dzaky dipanggil gurunya untuk menampilkan
kebolehannya..
“Miss, bolehkah saya panggil pak Arief..” tanya si
dzaky kpd gurunya..pak Arief adalah guru mengaji
untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu… ”Oh
boleh..” begitu jawab gurunya..dan pak Ariefpun
dipanggil ke panggung…
“Pak Arief, bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al
Qur’an Surat 78 (An-Naba’)” begitu dzaky minta
kepada guru ngajinya…”Tentu saja boleh nak..”
jawab pak Arief.. “Tolong bapak perhatikan apakah
bacaan saya ada yg salah..” lalu si dzaky mulai
melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca
mushafnya (hapalan)..dengan lantunan irama yg
persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam Besar
Masjidil Haram)…
Semua hadirin diam terpaku mendengarkan
bacaan si dzaky yg mendayu-dayu…termasuk ayah
si dzaky yg duduk dibelakang…”Stop..kamu telah
selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan
sempurna..sekarang coba kamu baca ayat 9..”
begitu kata pak Arief yg tiba2 memotong bacaan
dzaky… lalu dzaky pun membaca ayat 9…”Stop,
coba sekarang baca ayat 21..lalu ayat 33..” setelah
usai dzaky membacanya…lalu kata pak
Arief:“Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat
terakhir)”..si dzaky pun membaca ayat ke 40 tsb
sampai selesai”...
“Subhanallah…kamu hafal Surat An-Naba’ dengan
sempurna nak…” begitu teriak pak Arief sambil
mengucurkan air matanya…para hadirin yg
muslimpun tak kuasa menahan airmatanya… Lalu
pak Arief bertanya kepada dzaky:”Kenapa kamu
memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya
di acara ini nak, sementara teman2mu unjuk
kebolehan yg lain..?” begitu tanya pak Arief
penasaran…
Begini pak guru…waktu saya malas mengaji dalam
mengikuti pelajaran bapak..bapak menegur saya
sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW:”Siapa
yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan
mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari
cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya
matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua
jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di
dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami
dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian
berdua memerintahkan anak kalian untuk
mempelajari Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim)…
“Pak guru..saya ingin mempersembahkan “Jubah
Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan
Allah di akherat kelak..sebagai seorang anak yg
berbakti kpd kedua orangnya..” Semua orang
terkesiap dan tdk bisa membendung air matanya
mendengar ucapan anak berumur 10 th tsb…
Ditengah suasana hening tsb..tiba2 terdengan
teriakan “Allahu Akbar..!!” dari seseorang yg lari dari
belakang menuju ke panggung…
Ternyata dia ayah si dzaky..yg dengan ter-gopoh2
langsung menubruk sang anak..bersimpuh sambil
memeluk anaknya.. ”Ampuun nak.. maafkan ayah
yg selama ini tidak pernah memperhatikanmu..tdk
pernah mendidikmu dengan ilmu agama..apalagi
mengajarimu mengaji…” ucap sang ayah sambil
menangis di kaki anaknya…” Ayah menginginkan
agar kamu sukses di dunia nak…ternyata kamu
malah memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat
kelak…ayah maluuu nak" ujar sang ayah sambil
nangis ter-sedu2…subhanallah...
Sampai disini, saya melihat Sang guru pondok
mengusap air matanya yg mulai jatuh…semua
jama’ahpun terpana..dan juga mulai meneteskan
airmatanya..termasuk saya..diantara jama’ahpun
bahkan ada yg tidak bisa menyembunyikan suara
isak tangisnya...luar biasa haru...
Entah apa yg ada dibenak jama’ah yg menangis
itu..mungkin ada yg merasa berdosa karena
menelantarkan anaknya..mungkin merasa bersalah
karena lalai mengajarkan agama kpd anaknya..
mungkin menyesal krn tdk mengajari anaknya
mengaji..atau merasa berdosa karena malas
membaca Al-Qur’an yg hanya tergeletak di rak
bukunya..dan semua..dengan alasan sibuk urusan
dunia…!!!
Saya sendiri menangis karena merasa lalai dengan
urusan akherat..dan lebih sibuk dengan urusan
dunia..padahal saya tau kalau kehidupan akherat
jauh lebih baik dan kekal dari pada kehidupan
dunia yg remeh temeh, sendau gurau dan sangat
singkat ini..seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al-
An'Amayat 32:”Dan tiadalah kehidupan dunia ini,
selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan
sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-
orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu
memahaminya?”...
Astagfirullahal azhiim alghofuururrohiim..hamba
mohon ampunan kepada Allah..Yang Maha agung,
maha Pengampun dan Maha Penyayang…
Wallahu ‘alam bissawab.. Semoga bermanfaat..khu
susnya buat saya pribadi…